Jumbrong Panaskan Singapura Baybeats Festival

Jumbrong Panaskan Singapura Baybeats Festival

Jumbrong akan menyiapkan sesuatu yang spesial. Pertunjukan yang tak akan terlupakan penikmat musik yang datang ke Baybeats.

Jumbrong akan menyiapkan sesuatu yang spesial. Pertunjukan yang tak akan terlupakan penikmat musik yang datang ke Baybeats.

Jumat Gombrong (Jumbrong) bakal mentas di Festival Baybeats Singapura 31 Oktober 2025 mendatang. Festival internasional bikinan Esplanade, sebuah pusat seni pertunjukan di Singapura itu bakal jadi saksi manifesto yang mereka rekam lewat suara dan pertunjukan.

Manifesto Jumbrong adalah sesuatu yang hidup—tentang bagaimana seni bisa lahir dari jalan, dari keringat, dari panas aspal, dari nilai-nilai kelokalan. Di antara dentuman bass dan riuh crowd yang melompat, ada sesuatu yang lebih dalam dari sekadar musik. Ada semangat zaman yang tak mau diam.

Dan setiap kali Jumbrong naik panggung, setiap penonton mungkin akan merasa: inilah Jogja yang sesungguhnya. Kota yang bukan cuma romantis dan mistis, tapi juga keras dan gaduh. Kota yang tak berhenti melahirkan suara-suara yang berani menantang zaman. Yang tak lupa akan nilai-nilai setempat.

Kelokalan, dalam konteks musik dan pertunjukan tentu saja mengerucut pada suara, visua, dan akses kedaerahan Jumbrong yang gampang dikenali dalam setiap beat dan track. Dalam ‘Gaman Cangkem’ atau ‘Anthem’, single yang melentingkan mereka ke angkasa. DJ Paws, mengatakan bahwa salah satu festival besar di Asia Tenggara itu tidak boleh dilewatkan begitu saja.

Jumbrong akan menyiapkan sesuatu yang spesial. Pertunjukan yang tak akan terlupakan penikmat musik yang datang ke Baybeats. Namun, yang pokok, adalah mindset bahwa setiap penampilan mereka di festival internasional adalah upaya peneterasi sekaligus memperkelokalan yang mulai digilas zaman.

“Memang agenda ini (Baybeats) memang bagian dari visi kami untuk mengenalkan nilai kelokalan lewat sound dan aksen daerah,” kata DJ Paws.

Baybeats sendiri sebuah festival musik tahunan yang diselenggarakan di Esplanade Theatres on the Bay di Singapura. Festival itu dimulai tahun 2002 dan kerap menampilkan kolektif berbagai genre dari punk, emo, post-rock, surf rock, elektronik, hiphop, sampai bawah tanah. Festival ini biasanya bebas akses.