Nasihat Penulisan Lagu dari Seseorang yang Sudah Menulis 100+ Lagu

Nasihat Penulisan Lagu dari Seseorang yang Sudah Menulis 100+ Lagu

Hai, bukan bermaksud menggurui tapi saya memang guru dalam bidang ini seharusnya. Saya sudah menulis lebih dari 100 lagu, tepatnya kurang tahu berapa, cuma saya sudah hitung lagu Jono Terbakar yang ada di Spotify lebih dari 100. Kalau ga percaya hitung sendiri aja, sama lagu-lagu saya di The Pitikih, Nihan Lanisy, Jack Fruit Soup, dan proyek-proyek lain. Tidak bermaksud sombong ya, tapi kenyataannya memang begitu.

“Gimana cara nulis lirik, Mas”, kemarin saya ditanya ini setelah merilis lagu terbaru saya berjudul Trisyes. Jawabannya cuma ” Ya ditulis aja”. Yang susah adalah kalau menulis lirik tapi berekspektasi orang akan menangkapnya seperti yang kita tuliskan. Karya seni itu cair dan multitafsir, saya aja nulis tetang X malah ditafsirkan Y sama pendengar. Capek deh hehe.

 

Bagaimana membuat nada-nadanya? Berdehem saja, atau tirukan nada orang dengan dimodifikasi. Sebab nada pentatonik cuma ada 12, kombinasinya pasti ada nyerempet dengan nada lagu lain sedunia. Yang penting niatnya bukan plagiasi, Insya Allah semua niat akan sampai pada takhiyat. Atau dengarkan suara burung kemudian andaikan itu sebuah lagu, alih mediakan ke gitar atau pianomu. Kalau gak punya alat musik kamu punya pita suara lho, ndes.

Masuk ke tema atau cerita liriknya gimana, bank? Lho mbok kira aku BCA atau Mandiri ya wkwk. Untuk tema bebas, paling mudah cerita refleksi keseharian, atau pengalamanmu atau temanmu dibuat lagu saja. Atos, laguku yang cerita kronologis jajan es teh di Pantai Baron, ternyata banyak didengarkan juga. Pas bikin sih cuma pingin cerita aja tentang pengalaman itu. Kalau mentok, lagunya dibuat instrumental saja. Beri ruang pendengar untuk bikin liriknya sendiri.

Apa lagi ya? Gini aja, singkat cerita, membuat lagu adalah ekspresi manusia yang murni jika tidak dicampuri niatan komersial dan industrial. Pure expression seperti membuat puisi, kamu berhak untuk membuat apa pun dan tidak dipahami, bahkan oleh dirimu sendiri.

Mungkin itu yang bisa saya sampaikan, semua kebenaran milik-Nya dan kesalahan punyamu. Maaf atas salah kata dan salah nada selama ini. Semoga tidak berkenan dengan tulisan ini.