Yarra Irama: Touch On di Antara Dangdut dan Psikedelik
Yarra Irama

Yarra Irama: Touch On di Antara Dangdut dan Psikedelik

Dangdut oplosan Yarra Irama membawa banyak era. Termasuk era kejayaan Persipura.

Dangdut oplosan Yarra Irama membawa banyak era. Termasuk era kejayaan Persipura.

Buat kamu yang ingin bepergian ke Melbourne, Australia, lagu Yarra Irama: ‘Touch On’ adalah panduan transportasi, terutama tram, yang lebih lengkap dari buku wisata.

Cerita dalam lagu band asal Melbpourne yang diperkuat Michael B.Raditya, penulis, peneliti, sekaligus musisi yang tumbuh di Jogja ini sebenarnya juga cukup dekat dengan kultur penumpang bus kota jarak dekat di Indonesia pada zamannya.

Tentang sengatan tiba-tiba. Cinta pada pandangan pertama yang terantuk kuasa kondektur. Sepintas mirip dengan kisah Makhluk Manis dalam Bis (1988) yang diadopsi dari novel Lupus Hilman.

‘Touch On’ adalah dangdut oplosan. Cengkok-cengkok melayu itu dicampur perasan koplo, elemen punk, dan psikedelik. Tiap trek disatukan lalu diselaraskan dengan gaya psikedelik tahun 60an. Landskap suaranya luas sehingga berpeluang besar memberi sensasi dengar yang kompleks sekaligus jelas.

Ini lagu buat joget meski produksinya cukup rumit. Dibuat semenyenangkan mungkin, termasuk video musik yang digarap Kerisraden Studio. Banyak elemen yang akrab dengan Indonesia dan yang menarik mata adalah jersey Ernest Jeremiah ketika membantu Persipura merebut gelar juara ISL 2008.