Super Kolaborasi Fakelab X The Kick Mencairkan Kebekuan
Foto: Mohammed Aneffio Elsina

Super Kolaborasi Fakelab X The Kick Mencairkan Kebekuan

Super kolaborasi Fakelab X The Kick dalam bentuk spesial boxset yang diluncurkan di VRTX Jalan Margo Utomo Sabtu (22/2/2025) malam seperti bunga api. Kolaborasi itu akan menjalar, turut menjilati lalu membakar sekitar.

Super kolaborasi Fakelab X The Kick dalam bentuk spesial boxset yang diluncurkan di VRTX Jalan Margo Utomo Sabtu (22/2/2025) malam seperti bunga api. Kolaborasi itu akan menjalar, turut menjilati lalu membakar sekitar.

Kedua entitas itu menjelajahi kemungkinan, melintasi ketidakmungkinan, kemudian memberi pemahaman bahwa kolaborasi tidak melulu harus mengedepankan nilai tukar. Bahkan, Fakelab YK sedikit geser pivot. Peduli setan dengan perwajahan dan persepsi publik.

Talk Show bersama The Kick dan Fakelab (foto: Mohammed Aneffio Elsina)

“Sebelumnya kami kan dikenal sebagai brand yang akrab dengan produksian Hip Hop nah sekarang sama band Rock, The Kick. Kenapa? Alasannya banyak, salah satunya karena The Kick sebagai band dan brand punya value yang keren,” kata Hendy Draw, founder Fakelab YK saat talk show peluncuran boxset.

Boxset ini sebenarnya kolaborasi ke-2 Fakelab YK dengan The Kick. Kolaborasi pertama terjadi pertengahan tahun 2023 ketika The Kick tur keliling Jawa. Bedanya di jumlah produksi. Boxset berisi t-shirt, bendera, totebag, sticker pack, dan sertifikat itu diproduksi dalam jumlah terbatas. Setiap t-shirt punya nomor seri.

“Harganya bisa dibilang nggak masuk akal, hanya Rp250 ribu dapat lima koleksi yang setelah malam ini—kabarnya sih sudah mulai habis—tidak diproduksi lagi,” sambung Hendy.

The Kick menandatangani boxset kolaborasi dengan Fakelab YK (Foto: Mohammed Aneffio Elsina)

Ekslusivitas semacam itu sebenarnya bukan perkara baru. Banyak yang mengusung budaya produksi seperti ini tahun 2000an di Jogja dan Bandung terutama distro.  Kaos distro tidak diproduksi secara massal dan menonjolkan desain kreatif, menarik, dan unik sehingga membentuk identitas tersendiri. Bicara soal desain, super boxset mereka ini juga demikian.

Desain dibuat Jiwe, vokalis The Kick. Bertema antihero, direpresentasikan lewat gambar para personel dalam objek yang sedang bertarung dengan tokoh protagonis. Untuk menambah kesan antagonis, Jiwe juga menggambar tokoh Klana Sewandana—dengan sedikit modifikasi— musuh Raden Panji.

“Mungkin identitas band yang urakan, dingin, dan enerjik. Di luar itu jangan memandang kami seperti hero atau pahlawan, biasa saja. Kekancan kui luwih penak (berteman itu lebih enak) sebenarnya,” kata Jiwe.

Usai talk show, peluncuran yang didukung penuh Komdjog dan VRTX itu ditutup sesi legalisir alias penandatanganan merch diiringi The Kick DJ Set.