Komplotan Sronokpop asal Jogja, Untitled Joy menutup tahun 2024 dengan single baru berjudul ‘3.33 dan Seterusnya’. Single ini bertema ingatan dan menjadi lagu terlembut sekaligus tergelap yang dirilis Nico Okada (vokal), Riyan Kresnandi (bass), Adi Ripa (gitar), dan Bagus Tomo (drum) sepanjang 2024.
“Ya ini lagu aku tulis setelah seorang teman dekat curhat, membuka rahasia yang disimpannya selama bertahun-tahun. Dan kebetulan orang yang dia sebut dalam cerita, pernah curhat hal sama. Kebetulan? nggak tahu juga,” kisah Nico.
Tema-tema seperti ini biasanya dikemas melankolis agar menyentuh perasaan pendengar. Memasukan elemen-elemen suara yang membantu pendengar menangkapi ingatan yang muncul. Namun, Untitled Joy bukan band macam itu. Mereka belum mau geser pivot dalam membangun aransemen. Bodo amat.
Post-Punk masih jadi pondasi utama dicor elemen Darkwave dan Death Rock 80an. Nggak ada trik atau ruang yang sengaja dibentuk di tengah lagu demi koor.
Nico, mengantar larik demi larik dengan kemarahan yang cukup, tidak kurang tidak lebih—sepintas mengingatkan pada attitude vokal Anne Clark—sehingga ‘3.33 dan Seterusnya” cenderung dingin. Namun, di sisi lain, single akhir tahun ini juga mengingatkan kita pada masa ketika puisi, Punk Rock, New Wave, dan musik elektronik belum begitu populer tetapi dekat dan lekat satu sama lain.
Dan tak ada sound engineer yang lebih cekatan dari Bable Sagala (Watchtower Records) untuk menata lalu menyelaraskan suara lagu ini. Sedangkan artwork single mereplikasi lukisan seorang mahasiswa UGM yang semasa kuliah indekos di rumah nenek Nico. Seorang laki-laki, dalam lukisan berlatar hitam itu, bersandar ke punggung perempuan yang merebahkan kepala ke paha sang laki-laki. Untitled Joy yakin bahwa lukisan itu bisa merepresentasikan tema yang mereka pilih.
“Bahwa kamu tidak bisa melupakan masa lalu. Masa lalu selalu menyertai meski hidup kita sudah berjuta langkah di depan,” tutup Nico.
Leave a Reply