Off Rules: Self Titled
Foto by Off Rules

Off Rules: Self Titled

Secara keseluruhan, mini album ini, terutama yang sudah mengikuti Off Rules sejak lama adalah paket komplit.

Secara keseluruhan, mini album ini, terutama yang sudah mengikuti Off Rules sejak lama adalah paket komplit.

Megaforce Records mencengangkan industri musik metal pertengahan tahun 80an. Mereka memperkuat citra sebagai label rekaman yang banyak melahirkan band-band cadas dengan tidak menggunakan elemen metal melainkan menyilangkannya dengan kultur lain.

Megaforce memberikan sepasang sepatu kets tinggi berwarna putih yang kerap digunakan anak-anak Skateboard ke setiap personel Metallica. Label lain segera meniru gaya ini untuk band metal mereka sendiri setelah fans ramai-ramai mengikuti gaya Metallica.

Sepatu kets putih pun dominan di kancah Metal terutama Thrash. Jadi salah satu fashion atau outfit yang cukup diperhitungkan. Gambaran yang sering ditangkap media—terutama laki-laki—seperti ini: gondrong, jaket kulit, jeans belel ketat, dan sepatu kets tinggi.

Outfit macam itu kembali saya temukan ketika menonton Off Rules beberapa tahun lalu. Vano (vokal) mendatangkan sensasi-sensasi tahun 80an di atas panggung, persis di zaman-zaman Megaforce mempopulerkan persilangan kultur itu.

Menyaksikan tingkahnya dan personel lain di atas panggung sungguh mengasyikkan apalagi beberapa tahun lalu Vano masih gondrong. Ia persis remaja pemuja Thrash Metal pertengahan tahun 80an yang siap menghantam penyembah Glam.

Off Rules, tentu saja bukan unit metal yang hanya mengedepankan outfit. Tiap gigs memang punya daya ledak berbeda tetapi Off Rules tak pernah gagal membikin punggung penonton basah lewat muntahan musik yang mencampurkan Heavy Metal dengan Hard Rock. Ingar bingar Slayer, Motorhead, sampai Anthrax dengan kadar keparauan yang pas.

Dengan tema-tema lagu yang mencungkil banyak adagium populer macam Das Sein, Das Sollen, Vox Populi Vox Dei, Off Rules mendorong penonton menuju kemarahan yang diakhiri tinju ke udara.

Muntahan-muntahan itu coba mereka tangkup dalam mini album bertajuk “Self Titled” yang rilis beberapa waktu lalu. Mini album yang berusaha memberi tahu bahwa mereka bukan band banyak bacot ketika memperkenalkan diri.  Tak ada misi selain memperkenalkan ulang diri mereka ke publik.

Empat track: ‘Torture Treatment’, ‘Shellshocked’, ‘Rise’, ‘All Out War’ punya tensi tinggi. Dibabar penuh semangat dan distorsi lantang. Mereka berupaya keras menjaga intensitas—sekali pun terdengar monoton dengan tiga lagu yang dibuat dengan pola sama—agar pendengar terus merasakan kemarahan dari awal hingga akhir. Tata sampai penyelelarasan suara buat saya sangat membantu menghadirkan sensasi-sensasi itu.

Secara keseluruhan, mini album ini, terutama yang sudah mengikuti Off Rules sejak lama adalah paket komplit. Setidaknya mendatangkan nostalgia konsep visual yang pernah mereka usung di tengah gigs.