SOY: Live Session yang Tidak Membosankan
Sandstorm Of Youth

SOY: Live Session yang Tidak Membosankan

SOY memberi tahu bahwa terdapat banyak cara agar live session tidak begitu-begitu saja.

SOY memberi tahu bahwa terdapat banyak cara agar live session tidak begitu-begitu saja.

Sandstorm Of Youth (SOY): Agripa, Dhandy Satria, Mohammad Dary, Rahardjj, Reynaldo Daniel, Sukmo, Yoga Bhakti sepertinya telah menjadi band yang antirahasia-rahasia club. Hanya berjarak dua bulan dari peluncuran ‘Lost in The Labyrinth’ dan ‘Down Under Skies’, SOY merilis video live session ke saluran YouTube.

Banyak lagu baru yang belum ada di platform dengar digital dimainkan dalam sesi sepanjang 29 menit 48 detik itu. Keluar dari pakem yang akrab dengan gambaran macam ini: rilis semua lagu ke digital terlebih dahulu kemudian produksi live perform lagar memperpanjang napas karya dan band.

Toh dalam realita kekinian, sudah tak perlu main rahasia-rahasiaan. Sebaliknya, hari ini barangkali adalah era di mana keterbukaan adalah senjata—apalagi di tengah pengguna medsos saat ini yang melihat kepastian jauh lebih penting dari rasa penasaran, dari kejutan-kejutan. Dan di tengah kemerdekaan ketika mengakses musik di DSP, memberi tahu jenis sampai rasa ‘produk’ memudahkan mereka mengambil keputusan.

Yang menarik adalah dalam live session-nya SOY bermain-main dengan gambar yang dekat dengan visual populer tahun 60-70an di kalangan remaja saat itu sehingga pertunjukan yang mereka sajikan lewat video—yang melawan algoritma Youtube—tak membosankan.

Apalagi di area musik mendapat sentuhan brass yang ditata Mohammad Dary (yeeey benbenan lagi). Saxophone dimainkan Daniel Ryan sedangkan Trombone oleh Haryo Gumilang. Muhammad Kemal Fadhillah, menyerahkan hasil rekaman pada Dhandy Satria untuk di-mixing mastering.

Produksi video live session digarap di Rumah Baik Gowok. Diarahkan Octa Agust Fathony yang turut berperan menjadi operator kamera bersama Alfian Widi (Jayus). Octa pula yang mengedit lantas menyelaraskan gambar. Salut!!