‘Menuju 25’ adalah salah satu referensi melihat bagaimana sebagian besar anak-anak muda atau kaum dewasa tanggung di kota-kota metropolit atau yang hendak menuju ke sana saat ini. Yang tak lagi akrab—bahkan mungkin takut—dengan kemungkinan, kejutan, dan petualangan. Generasi yang termamah zaman sehingga memandang hari ini dengan setengah penyesalan dan hari esok yang harus membawa kepastian.
Kesan menguat ketika Answer Sheet menyelesaikan larik Dengan mimpi terang
Kita lebih tenang/Dengan genggam tangan dan analisa rasi bintang untuk masa depan. Ramalan pop yang membuat hidup menjadi kata membingungkan: dijalani atau dipikirkan.
Namun, dari tema seremang itu musiknya ceria. Tidak dikemas menjadi balada polos penuh piano atau ukulele meski Answer Sheet yang dikenal pendengar, baru ‘muncul’ di hitungan 03:11.
Namun, melihat credits dalam ‘Menuju 25’, di mana gitar dan bass direkam Hengga Tiyasa di HGLabs Studio—bukan Surya dan Faiz—tampaknya produksi yang dikejar tidak mengedepankan hal-hal teknis. Apalagi dalam rilisan pers, Answer Sheet bilang Ogi (voal, loop, ukulele) menulisnya dalam waktu dua jam.
“Lagu ini ditulis dalam waktu kurang dari dua jam lalu di-mixing Sasi Kirono,” tulis mereka.
Dari credits itu terpapar hal lain juga. Answer Sheet nggak ribet. Mereka, secara teknis, memang Ogi, Suryo, dan Faiz tetapi pada kenyataannya Answer Sheet adalah semua orang yang menyadari bahwa berjalan di atas lautan itu mustahil. Semua orang yang menerima dengan lapang datangnya kerutan ketika memandang langit biru.
Leave a Reply