Barangkali pendengar musik yang juga menyukai pemikiran dan ide-ide eksistensialisme berharap banyak pada single Sartre—yang judulnya seperti esai atau laporan penelitian— ‘Tipu Daya Muslihat di Era Sosial Media’. Terlebih ketika sampai pada larik ‘Jangan sampai terjerumus sosial media yang menggerus memaksamu terus menerus tenggelam di dalam arus’.
‘Man is nothing else but what he makes of him self’, begitu ide seorang pemikir asal Prancis, Jean Paul Sartre, dalam “Existentialism and Human Emotions”.
Kalimat yang memaparkan idenya tentang kebebasan. Keputusan manusia dalam bertindak lahir dari pilihannya sendiri. Bukan karena dogma-dogma atau tuntunan nilai, dan bila dikaitkan dalam kasus media sosial, ukuran-ukuran yang memaksa.
Upaya Sartre memadatkan ide Sartre dalam lagu berdurasi kurang dari empat menit ini lebih menyerupai nasihat daripada paparan singkat—meski tidak ada keharusan juga untuk itu, bebas-bebas saja—tentang eksistensi yang mendahului esensi. Narasinya malah seperti orangtua yang menasihati anak yang sedang keranjingan medsos.
Namun, sepertinya mereka telah menemukan gaya dalam mempresentasikan karya. Dengan menjadi oposisi lantas memadatkan ide lalu membungkus semuanya dengan musik yang ringan. Sebuah upaya, barangkali agar cepat dimengerti.
Leave a Reply